Cara Membuat Kaligrafi diatas Kaca
Persiapkan dulu bahan dan alat-alatnya:
1. Kaca bening (biasa buat kaca jendela) ukuran terserah kita.
2. Cat minyak (bisa cat emas/perak, kalo yang Biasa saya pakai merk kuda terbang, -mudah di dapat dan murah meriah..)
3. Minyak tanah atau minyak sayur (buat pembayang)
4. Mal atau Pola gambar (Sesuai ukuran kaca)
5. Kuas / Lidi (Buat bantuan gambar yang lancip)
6. Kain lap / Spon
7. Lem kertas/aibon/Isolasi (kecil/Besar)
8. Gunting / Cutter
9. Kertas Semen / Karton (untuk penutup lukisan-finishing)
10. Figura / Ornamen
11. Pengait figura di dinding
12. Palu dan paku
13. dll (alat pendukung lainnya)
Trik pembuatannya :
• Letakkan 1 kaca bening di tempat yang rata
• Letakkan Pola gambar atau kaligrafi di atas permukaan kaca, lalu direkatkan dengan lem / isolasi, potong dan aturlah besarnya gambar menggunakan gunting atau cutter.
• Lalu, berilah minyak tanah/minyak sayur diatas gambar/kaligrafi guna sebagai pembayang dan bisa di lihat tulisannnya dari arah belakang
• Nah, setelah itu, maka gambar/kaligrafi siap di cat, (Perhatian) : Posisi gambar ketika mulai ditulis di kaca posisinya dibalik dan mulailah dari arah sebelah kiri, karena tangan kita nanti bergerak ke kanan, hal ini agar tidak menggores yang sudah di cat.
• Jika selesai pengecatan, maka bukalah pola gambar yang ada. (contoh hasil pengecatan awal)
• Lalu baliklah kaca tersebut, maka hasilnya mulai nampak sempurna
• Tahap selanjtunya adalah pemberian warna belakang (background), usahakan warna kontras, agar tulisan nampak dan jelas. (Bisa juga di tes dengan warna-warna karton, biar tidak salah cat nantinya)
• Nah, jika sudah merasa cocok dengan warna backgroundnya, maka mulailah pengecatan,(usahakan warna tulisan sudah benar-benar kering)
• jika gambar sudah di background maka tahap selanjutnya adalah finishing dengan memberikan figura di kaca tersebut.
• Selesai.
sumber = https://trikpedia.wordpress.com/2013/09/11/trik-melukis-di-balik-kaca/
Sabtu, 11 Maret 2017
Alat Tulis Kaligrafi
Alat Tulis Kaligrafi
Oke, setelah mengetahui jenis-jenis khat dalam kaligrafi. Tentunya kita sudah mempunyai gambaran yang sesuai dengan kreatifitas kita. Tentang khat apa yang bisa kita pakai untuk desain kaligrafi kita nantinya.Lalu setelah itu kalian bisa memulai untuk mempersiapkan peralatan untuk membuat kaligrafi mulai dari alat tulis, kertas atau media untuk membuat kaligrafi, dan juga tintanya jika kalian menggunakan pen bertinta.
Di bawah ini, Obatrindu akan menyertakan tentang beberapa macam pensil yang biasa digunakan dalam penulisan kaligrafi :
1.Pensil Tunggal
Pensil ini merupakan pensil khusus yang biasa digunakan dalam penulisan kaligrafi. Untuk menggunakannya, anda harus memotong ujung pensil ini dengan ukuran sudut 35 sampai 40 derajat. Ini dimaksud untuk memudahkan penulisan kaligrafi.
2.Pensil Carpenter
Pernah melihat tukang kayu memakai pensil yang gepeng? Seperti itulah pensil carpenter. Kalian bisa membelinya di toko bangunan terdekat. Ciri-ciri dari pensil ini adalah ujungnya yang lebar dan berbentu persegi. Usahakan membeli pensil dengan tipe H karena pensil ini sangat keras.
Dalam memotong pensil ini, ujungnya juga harus diperhatikan. Capai sudut kemiringan 30 sampai 45 derajat pada pensil untuk memudahkan kalian dalam membentuk tulisan kaligrafi.
3.Pulpen Khusus Khat
Jika sebelumnya diatas kalian mengetahui pensil-pensil umum yang banyak dijumpai di sekitar kita penggunaannya. Sekarang baiknya anda tahu bahwa sebenarnya untuk menulis seni kaligrafi ada alat tulis khusus sendiri yang dipergunakan dalam membentuk setiap khat. Yaitu Bulpen Khat.
Bulpen khat bentuknya sudah sesuai standar pada umumnya dan menggunakan tinta yang terpisah sebagai bentuk keluarnya. Namun jika kurang pas dengan gaya penulisan anda, anda bisa memotongnya dengan cutter. Diharapkan untuk hati-hati agar mata pena yang ada pada bulpen tidak rusak.
Cara untuk Langkah-langkah Membuat Kaligrafi Islam Arab
Sekarang anda sudah mengetahui jenis-jenis khat dalam penulisan kaligrafi arab dan juga alat tulis yang diperlukan untuk mewujudkannya. Setelah itu, kita belajar untuk langkah-langkah membuat kaligrafi. Tentunya sangat diperlukan cara yang benar, tepat, dan metode yang pas baik dari sisi teknik penulisan itu sendiri maupun dari kreatifitas penulis untuk mendapatkan hasil yang bagus.
Berikut langkah-langkah yang bisa kalian praktekkan untuk membuat seni kaligrafi :
1.Membuat Garis Sketsa Terlebih Dahulu
Jika kalian masih pemula dalam penulisan kaligrafi, alangkah baiknya kalian membuat garis sketsa terlebih dahulu pada kertas yang akan dipakai. Usahakan garis yang dibentuk membentuk bayang-bayang tipis agar nantinya bisa dihapus kembali.
Cara ini dilakukan untuk latihan pertama kali sebelum kalian terbiasa nantinya dalam menulis kaligrafi tanpa baris. Baru kalau sudah bisa terekam setiap garis khat dalam pikiran, kalian bisa mulai menulis seni kaligafi tanpa garis bantu.
2.Memegang Alat Tulis dengan Nyaman
Untuk mendapatkan hasil yang sempurna dan sesuai keinginan kreativitas kalian, dalam menulis khat kaligrafi tentunya usahakan dengan posisi yang nyaman. Mungkin kalian saat diawal akan merasa kesulitan untuk mengatur dan mendapatkan posisi tersebut, namun seiring berjalannya waktu, kalian akan menjadi terbiasa dan mendapatkan posisi yang pas.
3.Mulai Membuat Contoh Kaligrafi
Sebelum menetapkan untuk menghasilkan kaligrafi yang bagus dan maksimal sesuai kreatifitas anda. Alangkah lebih baik anda membuat beberapa contoh setiap huruf yang akan ditulis, contoh ini juga bisa menjadi sketsa sebelum merangkai kaligrafi. Gunanya untuk meminimalisir kesalahan saat pembuatan.
Dalam merangkai setiap khat kaligrafi, Obatrindu sarankan juga agar anda tidak cukup lambat dalam dalam menulis agar tinta yang keluar tidak terkumpul pada satu garis hingga menyebabkan becek. Setelah selesai, biarkan tinta dalam kertas sampai mongering sebelum mulai memegang tulisan kaligrafi agar apa yang sudah tertulis tidak tercoreng.
4.Berikan Tekanan yang Pas untuk Lebar setiap Garis
Menulis kaligrafi haruslah sesuai kaidah, tidak boleh sembarangan membentuk garis disaat menulis khat. Gunakan sudut alat tulis yang kalian pakai dengan tekanan yang cukup dan stabil untuk mendapatkan garis khat yang maksimal. Miliki pula alat tulis yang mempunyai mata pena berbeda untuk membantu kalian membentuk ketebalan baris yang berbeda di setiap sisi.
Gunakan Urutan yang Benar
Dalam menulis huruf arab, kita harus menulisnya sesuai urutan yang benar. Dan pada setiap huruf arab biasanya mempunyai gerakan dasar sendiri membuat kalian juga harus tahu dan belajar bagaimana menulis huruf arab yang baik dan benar. Hasil penulisan dengan dasar yang benar memberikan hasil kaligrafi yang bagus begitu pula sebaliknya.
5.Mempelajari Teori Warna
Mempelajari warna adalah hal opsional yang bisa kalian ambil maupun tidak untuk dipelajari karena hanya dengan memanfaatkan alat tulis satu warna pun bisa menghasilkan seni kaligrafi yang indah.
Gunanya pewarnaan dalam penulisan kaligrafi sendiri adalah untuk menghasilkan kaligrafi yang indah, mempunyai efek 3 dimensi, lebih berwarna, dan tidak membosankan. Karena memang ada sebagian orang yang lebih memilih pewarnaan dalam setiap benda yang dimilikinya.
6.Lakukan berulang-ulang
Seperti halnya belajar dalam bidang apapun. Dalam menulis khat kaligrafi, kalian juga harus melakukannya secara berulang-ulang untuk membentuk karakter kalian dan menjadi sebuah kebiasaan yang baik. Dengan belajar secara Istiqomah, saya yakin kalian akan menjadi mahir dalam menulis kaligrafi.
Belajar dari Karya Orang Lain
Saat belajar kaligrafi di awal-awal, kalian bisa belajar dari mencontoh karya orang lain. Tidak usah malu, karena pada awalnya semua yang mahir pun belajar dari mencontoh. Baru jika kalian sudah terbiasanya untuk menulis kaligrafi, buatlah sebuah karya untuk bisa jadikan contoh bagi pelajar lainnya.
7.Menggunakan Kertas Tebal
Dalam menulis khat kaligrafi, Obatrindu sarankan untuk kalian menggunakan kertas yang cukup tebal. Ini dimaksudkan agar hasil anda tidak meluber, tinta yang keluar juga mudah terserap oleh kertas, sehingga menghasilkan karya yang luar biasa.
sumber = http://obatrindu.com/cara-membuat-kaligrafi-arab/
Jenis-Jenis Kaligrafi
Sejarah Munculnya Ragam Kaligrafi
Jenis jenis Kaligrafi Islam dibedakan berdasarkan bentuk huruf dan fungsi tulisan tersebut. Tulisan untuk dokumen dokumen resmi misalnya, menggunakan jenis jenis kaligrafi tertentu yang berbeda dengan tulisan tulisan kaligrafi untuk hiasan dan sampul sampul buku. Para tokoh kaligrafi, sejak abad ke-3 H / 9 M telah mengembangkan beragam jenis tulisan dan memberikan nama nama tertentu untuk membedakannya dengan yang lain.
Maka banyaklah sebutan sebutan untuk jenis jenis kaligrafi. Sebutan sebutan itu cukup membingungkan karena satu jenis tulisan kaligrafi disebut dengan nama nama yang bermacam macam.
Ibnu Nadim menyebutkan ada 40 jenis kaligrafi dengan sebutan sendiri sendiri. Sementara Muhammad Bin Sulaiman al-Rawandi menyebutnya ada 70. Yang lain menyebutkan ada 150 jenis kaligrafi. Bahkan ada yang menyebutkan 120 jenis untuk kaligrafi model kufi saja.
Sebagai misal, nama nama jenis kaligrafi saat itu antara lain : jalil, tsulus, tsulutsain, tsulus tsaqil, gubar, tumar, lu'lu'iy, musalsal, mudabbaj, masyaq, tajawid, muhaqqaq, munamnam, musahham, mabsuth dan seterusnya.
Jenis Jenis Kaligrafi Asasi
Dari penjelasan diatas, apa yang mereka sebut sebagai jenis jenis kaligrafi itu, sebenarnya bukan jenis jenis yang betul betul memiliki karakteristik sendiri. Banyak bentuk yang mirip satu sama lain, sehingga bisa dimasukkan dalam satu kategori saja. Maka pada perkembangan selanjutnya, secara alami, ada nama nama jenis kaligrafi yang unggul dan digunakan sampai sekarang, ada juga yang pelan pelan dilupakan orang.
Jenis jenis kaligrafi tersebut pada akhirnya menjadi paten dan memiliki kaidah kaidah masing masing. Jenis jenis kaligrafi tersebut yang masih dikenal pada masa kini antara lain :
1. Kufi
Adalah jenis tulisan kaligrafi tertua yang dikenal dalam Islam. Dengan tulisan Kufi ini Al-QurĂ¡n pertama kali ditulis (dengan kufi sederhana yang disebut kufi masohif). Ciri utamanya adalah torehannya kaku bersudut, karena mulanya memang ditorehkan dengan pisau diatas tulang, batu batu, atau pelepah kurma.
Nama Kufi diambil dari nama kota Kufah di Irak, kota yang dibangun oleh Khalifah Umar bin Al-Khattab. Kaligrafi Kufi kemudian berkembang menjadi sangat indah pada masa Daulah Abbasiyah, dengan memasukkan unsur unsur hiasan dan ornamen khas kedalamnya.
Kufi asli memiliki ciri ciri tidak bertitik, dan tidak bersyakal serta dibiarkan asli tanpa hiasan. Sedangkan Kufi yang sudah berkembang, banyak mengambil bentuk bentuk yang lebih beragam, dan banyak digunakan dalam karya karya arsitektur, untuk menghiasi masjid, makam, dan istana raja raja.
2. Naskhi
Jenis Tulisan ini muncul pada akhir abad ke 5 Hijriyah. Ini adalah jenis kaligrafi modifikasi dari tulisan Kufi dengan bentuk yang lebih lentur. Ia muncul mengiringi maraknya penulisan buku dan Al-Quran. Karena itu ia disebut "naskh" yang berarti naskah. Karena secara luas digunakan untuk "naskh al-Quran". Pada awal kemunculannya, jenis kaligrafi ini disebut "badi' " . Kaidah kaidah kaligrafi ini di sempurnakan oleh al- Wazir Ibnu Muqlah.
Kaligrafi Naskhi ini memiliki karakteristik lembut, dan jelas dibaca. Apalagi bila kemudian diberi syakal dan titik. Naskhi tidak digunakan dalam bentuk "tarkib" (bertumpuk tumpuk seperti halnya Tsuluts), melainkan datar mengikuti garis. Pada masa belakangan, gaya naskhi menjadi tulisan baku untuk buku buku dan karya karya ilmiyah (termasuk untuk penulisan menggunakan mesin cetak dan komputer).
Kaligrafi jenis Naskhi ini biasanya diajarkan pertama kali sebelum mempelajari yang lain. Perlu latihan tekun dan banyak pengulangan untuk benar benar menguasainya.
3. Farisi / Nastaliq
Disebut FARISI karena ia muncul dan populer dinegeri negeri Persia (Farsi). Disebut TA'LIQ, karena cara penulisannya seperti gaya penulisan catatan kaki yang lazimnya miring kebawah dari kanan kekiri. Disebut NASTALIQ karena fungsinya mirip dengan Naskhi yaitu sebagai tulisan standar bagi buku buku pengetahuan (sampai hari ini buku buku pengetahuan berbahasa Persia dan website website mereka masih menggunakan Farisi disamping Sikasteh). Jadi Nasta'liq adalah gabungan dari kata Naskh dan Ta'liq.
Untuk menguasai tulisan ini pun sangat sulit dan perlu latihan yang banyak. Kadang kadang diperlukan dua mata pena untuk menuliskannya karena satu huruf memiliki ketebalan yang berbeda. Para Ustadz kaligrafi berkata :
"Siapa yang belum menguasai kaligrafi Farisi dan Tsulutsy, maka ia belum disebut khattat".
4. Tsulus
Ini adalah jenis kaligrafi yang paling gagah, mewah dan elegan. Sebagaimana dikatakan, tsuluts menjadi syarat bagi seseorang untuk digelari "khattaat", karena memang sangat sulit mempelajarinya. Kaligrafi tsuluts dibagi 2 :
• Tsuluts 'aady atau tsuluts biasa. Ditulis menggunakan pena berukuran minimal 4 mm, ditulis dengan gaya biasa, jarang dibuat menjadi bentuk bentuk yang rumit.
• Tsuluts jaliy ditulis dengan pena berukuran dua kali lipat tsuluts biasa, dan sering dikreasikan dalam bentuk bentuk yang rumit. Misalnya bentuk murokkab (bersusun susun), model ma'kus atau mutanadzir (berpantulan), dan bentuk bentuk binatang.
Tsuluts biasa dan tsuluts jaly, tidak memiliki banyak perbedaan. Hanya ukuran pena saja yang membedakan keduanya. Karena itu tsuluts jali masih dianggap bagian dari tsuluts.
5. Diwany
Jenis Kaligrafi ini sempat menjadi tulisan yang dirahasiakan oleh Daulah Usmaniyah karena keindahannya. Selanjutnya, setelah Sultan Muhammad Al Fatih berhasil menaklukkan Konstantinopel tahun 857 H, penggunaan Diwany mulai dipublikasikan meski terbatas pada penulisan diwan diwan resmi (pembukuan dokumen) Kerajaan Usmaniyah. Dan dari situlah jenis kaligrafi ini memperoleh namanya.
Sering disebutkan, bahwa yang pertama kali meletakkan kaidah kaidah Diwany adalah Ibrahim Munif At Turki. Selanjutnya Diwany memiliki tiga aliran gaya yaitu : gaya Turki, gaya Mesir, dan gaya Baghdad. Keindahan Diwany terletak pada keluwesannya dan banyak menggunakan huruf huruf memutar.
Diwany memiliki kreasi selanjutnya yang disebut diwany jaliy. Sebagian besar bentuk hurufnya mirip dengan diwany biasa, hanya saja hiasannya lebih "ramai". Juga dibedakan dengan adanya mahkota mahkota di kepala kepala hurufnya. Penulisannya juga menggunakan pena berukuran lebih besar dan biasanya menggunakan 2 mata pena : pena besar untuk tulisan dan pena kecil untuk hiasan.
Diwani Jaly meskipun mengambil nama "diwani", ia harus dianggap sebagai jenis kaligrafi tersendiri karena bentuknya berbeda dengan diwani biasa. Hanya saja kebanyakan kaligrafer dan para peneliti, tidak menjadikan diwani jali sebagai jenis tersendiri karena dikembangkan oleh orang yang sama yang mengembangkan diwani biasa, antara lain Gazlan Bik.
6. Riq'ah
Riq'ah atau ruq'ah adalah tulisan yang sangat indah, tetapi sangat sederhana dan mudah dipelajari. Rata rata khattaat menguasai tulisan gaya ini. Hanya saja, karena watak tulisannya yang bisa ditorehkan dengan cepat, kaligrafi ini jarang benar benar diberikan roh sebagai sebuah karya seni.
Yang pertama meletakkan kaidah kaidahnya adalah Musytasyar Mumtaz Bik seorang pengajar kaligrafi Sultan Abdul Majid Khan seorang raja Dinasty Usmani pada tahun 1280 H. Kemudian kaidah kaidahnya disempurnakan oleh Muhammad Izzat At-Turky. Ciri khas riq'ah adalah tidak menggunakan harokat dan hiasan.
Enam Ragam tulisan ini adalah jenis jenis Kaligrafi Islam yang merupakan yang paling populer sehingga disebut kaligrafi utama atau pilar utama kaligrafi. Pembagian kaligrafi menjadi 6 ini adalah yang dipegangi oleh banyak orang. Sebenarnya ada juga yang menambahkan 'kaligrafi ijazah' sebagai jenis ke 7, ada juga yang mengeluarkan "kaligrafi Farisi" dari jenis kaligrafi utama karena dianggap bukan asli Arab.
Selanjutnya, adalah jenis jenis kaligrafi lain yang kurang dipopulerkan. Jenis jenis ini belum terlalu banyak di eksplorasi keindahannya dan masih memiliki sedikit peminat. Kaligrafi ini kita sebut kaligrafi "cabang" . Antara lain :
7. Kaligrafi Ijazah
8. Kaligrafi Sikasteh
9. Kaligrafi Maghribi
10. Kaligrafi Sumbuli
sumber = https://kaligrafi--islam.blogspot.co.id/2015/01/jenis-jenis-khat-arab-kaligrafi-islam.html
Langganan:
Postingan (Atom)